Humas (24/11/2023) | Mahasiswa FH UNAIR tidak henti-hentinya menyumbangkan banyak prestasi, hal ini seperti yang dirasakan oleh tim dari Kenotariatan FH UNAIR dalam Essay National Competition yang diselenggarakan oleh Kerukunan Mahasiswa Notariat Universitas Gadjah Mada (KMN-UGM) dengan meraih Juara 1. Tim mahasiswa Kenotariatan FH UNAIR terdiri dari Betsy Prajna Paramita, Muhammad Tri Mulya Putra, dan Rafika Izzatur Rahman.
Kompetisi ini dilaksanakan langsung di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada pada Sabtu (18/11/2023), dengan diikuti sebanyak 17 Universitas dan hanya 6 tim yang masuk dalam finalis. Betsy selaku ketua tim mengatakan lomba esai ini dipersiapkan oleh ia dan timnya kurang lebih satu bulan.
“Pada perlombaan kali ini diikuti sebanyak 40 tim yang memang terdiri dari berbagai Universitas dan hanya 6 tim yang menjadi finalis, kami pun bersyukur menjadi bagian dari tim yang masuk dalam finalis,” tutur Betsy ketika diwawancara oleh FH NEWS.
Tri Mulya pun menceritakan persiapan yang mereka lakukan selama satu bulan, mulai dari mencari bahan esai hingga menyusun penulisan. Selain itu mereka juga sempat terkendala mengenai penyesuaian jadwal untuk menyusun esai yang disesuaikan dengan waktu kuliah dan kesibukan masing-masing.
“Sangat jarang ada yang mengadakan lomba untuk mahasiswa S2. Meskipun sudah di jenjang Magister, aktif ikut perlombaan masih menjadi hal yang diinginkan para mahasiswa, perlombaan kali ini juga merupakan kali pertama kami mengikuti lomba sebagai mahasiswa S2,” ungkap Rafika.
Delegasi mahasiswa S2 FH UNAIR disini mengangkat judl esai “Cyber Notary : Petaka atau Solusi?” yang secara singkat membahas mengenai konsep cyber notary yang menentukan mengenai kondisi kedepan notaris dalam dunia cyber yang berfokus pada kekuatan pembuatan akta.
Baca Juga: Kuliah Tamu Prodi S2 MKn: Digital Signature Dalam Konteks Pemberlakuan Cyber Notary di Uni Eropa
“Pada esai yang kami tulis membahas mengenai perbandingan yang terdapat pada beberapa negara seperti diantaranya konsep cyber notary negara Belgia, Jerman, dan Belanda yang memang telah memiliki peraturan perundang-undangan yang mengakomodir praktik cyber notary, integrasi data kependudukan, dan sistem elektronik yang memadai,” jelas Betsy.
Rafika juga memberikan sedikit tips bagi mahasiswa, khususnya kepada mahasiswa S2 FH UNAIR yang ingin mengikuti dan berhasil dalam perlombaan. Rafika menyampaikan bahwa yang terutama dari berbagai kegiatan khususnya dalam mengikuti perlombaan yakni usaha dan doa.
“Bekerja keras, berdoa, dan menyusun strategi untuk memaksimalkan peluang yang ada merupakan kunci dari berhasilnya perlombaan. Untuk seluruh mahasiswa FH UNAIR, khususnya kepada mahasiswa S2 yakni untuk dapat memaksimalkan potensi diri, sehingga bangga dengan hasil yang diraih juga dapat membawa harum nama FH UNAIR,” pungkasnya.
Penulis : M. Akmal Syawal
source
https://unair.ac.id